PLTA dari Botol Air Mineral #3 (Turbin dan Rotor)
Bagian C: Turbin dan Rotor (yang berputar)
Gambar: Baling-baling |
1) Buatlah baling-baling/turbin dari botol air mineral bekas seperti
Aqua. Potong botol secara horisontal bagian atas dan bawah sehingga
membentuk silinder. Dari silinder yang berlubang di bagian atas dan
bawah, belah silinder menjadi 2 bagian secara simetris.
Gambar: Desain penutup turbin |
2) Desainlah penutup turbin untuk bagian atas dan bawah (sebanyak 2
buah) berukuran sama. Ukuran tergantung dari merk botol air mineral
anda. Ukuran diameter silinder dari merk botol air mineral berbeda-beda,
ada yang sempit ada yang lebar.
3) Siapkan gabus putih (cardboard) yang agak liat. Bisa juga bahan
gypsum ringan yang bisa di potong dengan cutter. Letakan template yang
sudah jadi dan potong gabus putih sesuai template.
4) Dari 2 penutup turbin yang telah jadi, buatlah lubang persis di
tengah-tengah dengan paku. Dua (2) lubang yang dibuat untuk penutup atas
dan bawah akan direkatkan pada poros turbin yang berputar.
Gambar: Berikan glue/lem pada tepi luar Penutup Turbin |
5) Berikan glue/lem pada tepi luar (bagian setengah lingkaran).
Gambar: Berikan glue/lem pada tepi dalam Botol Air Mineral. |
5) Berikan glue/lem pada tepi dalam potongan silinder botol air mineral.
Gambar: Rekatkan penutup turbin pada turbin. |
6) Rekatkan penutup turbin berbentuk setengah lingkaran pada potongan turbin ke-1, lalu rekatkan sisanya ke potongan turbin ke-2. Jika penutup atas telah direkatkan pada turbin, maka rekatkan juga penutup bagian bawah.
Gambar: Hasil akhir dari turbin |
7) Inilah hasil akhir turbin dan siap dipasang pada poros turbin.
Gambar: Lubang pada bagian tengah turbin |
8) Pastikan bahwa telah ada lubang tengah pada penutup atas dan bawah turbin sebelum dipasang pada poros.
Gambar: Turbin PLTA yang terpasang pada Kerangka PLTA |
9) Rekatkan antara lubang tengah penutup atas dan bawah pada poros
tengah yang berputar dengan menggunakan glue/Lem. Inilah
turbin/baling-baling PLTA yang telah terpasang pada kerangka PLTA.
10) Buatlah rotor dari sebuah kardus yang lapisannya agak tebal. Bila menggunakan lapisan yang tipis seperti kardus Indomie, buatlah 2 buah potongan kardus berbentuk lingkaran sesuai ukuran saat anda meletakkan stator pada dasar papan.
11) Berilah lem pada tiap sisi dari potongan kardus berbentuk lingkaran, lalu rekatkan.
12) Buatlah garis diagonal simetris lalu buatlah lubang agar nantinya bagian stator bisa direkatkan pada poros tengah turbin.
13) Rekatkan 4 buah cincin logam pada bagian rotor. Pastikan lokasi
cincin sama dengan lokasi enamel coil/kulungan gawat pada bagian
stator.
14) Rekatkan 4 buah magnet pada cincin logam. Sebaiknya menggunakan magnet yang berbentuk bulat.
15) Kutub lempengan magnet yang menghadap ke bawah (ke arah
stator/enamel coil) harus sama semua. Anda bisa memilih sisi kutub
utara/north atau sisi kutub selatan/south untuk ke-4 (empat lempengan)
magnet. Sisi lempengan kutub utara biasanya ada tanda khusus seperti
tulisan North atau tanda titik merah. Untuk memastikan kutub, gunakan
kompas!
Gambar: Pasang rotor pada poros |
16) Pasang rotor pada poros dengan posisi magnet menghadap ke bawah (ke arah stator/coil ename di dasar papan).
16) Atur posisi rotor magnet (bagian berputar) sedekat mungkin dengan bagian stator /coil enamel namun tidak sampai bersinggungan.
17) Jika posisi sudah pas, maka beri lem pada lubang tengah stator dan bagian poros turbin.
18) Setelah dilem dan bersifat permanen, anda masih bisa mengatur jarak
rotor dan stator dengan mengendurkan atau mengencangkan baut yang
terpasang pada dasar papan. Lihat lingkaran merah pada obeng yang
mengatur jarak rotor dan stator. Pada tahap ini, instalasi telah
selesai dan akan dilanjutkan ke bagian pengujian.
Anda Sedang Membaca Artikel : Aneka Rangkaian
dengan judul "PLTA ( Pebangkit Listrik Tenaga Angin ) Bagian 3". Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://hobbypusing.blogspot.com/2014/02/plta-pebangkit-listrik-tenaga-angin_25.html.
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
ٱلْعَٰلَمِين
DAFTAR ARTIKEL HOBBY PUSING