Barang-barang bekas yang tidak dipakai umunya langsung dibuang,
padahal barang bekas tersebut masih bisa direkondisi alias direpair.
Salah satu barang tersebut adalah lampu hemat energi, namun belum banyak
orang yang tahu dan mampu memenfaatkan lampu hemet energi yang sudah
tidak bias menyala lagi. Sebenarnya apasih lampu hemat energi itu?
Lampu Hemat Energi alias Compact Flourescent Lamp(CFL) atau sering
disebut lampu jari memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan
lampu jenis bohlam. Lampu jenis ini mampu menghemat konsumsi daya 80%
daripada lampu konfesional yang lain. Walaupun lebih hemat energi lampu
ini mempunyai kelemahan dalam segi harga yang lebih mahal, sebagai
contoh lampu jenis bohlam 10 Watt hanya Rp.1.500-3.000,- sedangkan harga
lampu hemat energi paling murah(merek abal-abal) Rp.5.000,-
Cara kerja lampu hemat energi yaitu arus listrik AC dari PLN kemudian
di ubah menjadi arus dc oleh dioda bridge selanjutnya difilter oleh
kondensator elektrolit. Tegangan tersebut kemudian diolah secara
elektronik oleh rang kaian converter DC to AC kemudian arus AC tersebut
akan menyulut tabung Flourescent. Untuk lebih jelasnya bias kita lihat
pada gambar berikut ini :
Gbr. Skema dasar Lampu Hemat Energi
Bagian pokok lampu hemat energi :
1. Bagian Konektor atau fitting : Berfungsi sebagai penghubung lampu dengan jaringan AC listrik PLN.
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat seperti gambar berikut ini :
2. Bagian Elaktronik atau Ballast elektronik : Rangkaian elektronika yang meruipakan system switching.

3.Bagian filamen atau tabung lampu : Merupakan tabung flourescen yang
akan berpendar saat filament didalamnya dialiri arus listrik.

Cara rekondisi lampu hemat energi :
Pertama-tama kita siapkan alat berupa solder,atraktor,tenol,multi tester,obeng kecil. Setelah alat-alat lengkap maka kita mulai membuka tutup dari rangkaian lampu dengan cara mencongkel dengan pisau/obeng kecil. Setelah tutup tersebut terbuka maka kita dapat melihat rangkaian elektronika/ballast elektronik. Kemudian pisahkan rangkaian tersebut dengan lampu tabung tersebut dengan cara melepas 4 kawat sambungan pada rangkaian.
Pertama-tama kita siapkan alat berupa solder,atraktor,tenol,multi tester,obeng kecil. Setelah alat-alat lengkap maka kita mulai membuka tutup dari rangkaian lampu dengan cara mencongkel dengan pisau/obeng kecil. Setelah tutup tersebut terbuka maka kita dapat melihat rangkaian elektronika/ballast elektronik. Kemudian pisahkan rangkaian tersebut dengan lampu tabung tersebut dengan cara melepas 4 kawat sambungan pada rangkaian.
Untuk mengetes filament tersebut kita gunakan multi tester pada
posisi 10X. Apabila jarum bergerak saat pengukuran masing-masing
filament maka dapat kita simpulkan bahwa lampu tabung masih layak
digunakan.
Karena lampu tabung masih baik maka kemungkinan besar kerusakan terjadi pada rangkaian ballast elektronik. Apabila filament lampu tabung yang putus maka kemungkinan rangkaian ballast elektronik masih baik.
Karena lampu tabung masih baik maka kemungkinan besar kerusakan terjadi pada rangkaian ballast elektronik. Apabila filament lampu tabung yang putus maka kemungkinan rangkaian ballast elektronik masih baik.
Kerusakan pada lampu biasanya ada 2 kemungkinan yaitu Rangkaian
ballat rusak atau lampu tabung yang putus, maka dapat kita akali dengan
cara kanibal.
Cara kanibal dapat kita gunakan apabila kita mempunyai 2 lampu yang
rusak dan kerusakannya berbeda cotohnya kita mempunyai sebuah lampu yang
rusak ballast elektronik dan lampu yang lain rusak pada lampu
tabungnya. Kita dapat memanfaatkan ballast elektronik yang masih bagus
dan kita pasang pada tabung lampu yang masih bagus.
Pada komponen ballast elektronik yang sering rusak adalah transistor.
Karena hampir semua jenis ballast elektronika yang ada hamper sama,
maka bisa kita gunakan system kanibal pada ballast elektronik yang lain.
Dengan system kanibal kita dapat menghemat biaya. Biasanya transistor
yang digunakan yaitu seri 13001 untuk daya <8 watt, seri 13002 untuk
daya 8 watt sampai 18 watt, seri 13003 untuk daya diatas 18 watt.
Tanda kerusakan tabung lampu : 1. Pada salah satu atau kedua ujung
filament berwarna hitam,hal ini dikarenakan panas yang berlebih pada
filament yang diakibatkan tegangan lebih ataupun usia pakai. Untuk lebih
baiknya kita gunakan multitester untuk mengecek filament. 2. Tabung
lampu retak,kemungkinan dikarenakan jatuh ,terbentur,atau karena panas
yang berlebih pada tabung lampu.
Tanda kerusakan pada ballast elektronik : 1. Sekring putus, biasanya
putus dapat kita tes menggunakan multi tester pada skala 1X, apabila
jarum bergerak maka sekring baik. 2. Dioda short, hal ini jarang terjadi
untuk mengetesnya kita menggunakan multi tester pada posisi 10X,
apabila jarum tidak bergerak maka dioda putus. Bila pengetesan posisi
dioda dibolak-balik dan jarum bergerak maka dioda short. 3. capasitor,
kerusakan pada umumnya capasitor terlihat menggembung. Cara pengetesan
menggunakan multi tester posisi 10X apabila jarum bergerak kemudian
kembali ke-posisi nol berarti capasitor baik. Apabila jarum bergerak dan
tidak kembali maka capasitor korslet. 4. Resitor, kerusakan biasanya
ditandai dengan terlihat terbakarnya resistor.
Cara pengetesan dengan multi tester, bila jarum bergerak menunjukkan
nilai yang sama dengan nilai resistor maka resistor baik,apabila jarum
tidak bergerak maka resistor putus. 5. transistor, biasanya transistor
pecah, untuk mengetesnya menggunakan multi tester posisi 10X. Transistor
baik jika jarum bergerak apabila basis pada kabel merah dan colektor
atau emitor pada kabel hitam dan jarum tidak bergerak pada saat dites
menggunakan multi tester antara colektor dan emitor.
Contoh gambar rangkaian lampu hemat energi :

Contoh gambar rangkaian lampu hemat energi :
Semoga artikel ini dapat bermanfaat [] Sumber: http://elcotomotif.blogspot.com
Anda Sedang Membaca Artikel : Aneka Rangkaian
dengan judul "Merakit Lampu Hemat Energi". Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://hobbypusing.blogspot.com/2014/02/merakit-lampu-hemat-energi.html.
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
ٱلْعَٰلَمِين
DAFTAR ARTIKEL HOBBY PUSING